Selasa, 23 April 2013

Dilema Ujian Nasional

Oleh : PW PII NTB
Assalamu’alaikum sahabat IMSA, bagaimana kabar dan semangat sahabat hari ini? Semoga selalu dalam rahmat-Nya dan selalu setia berjuang di jalan-Nya.
Ujian Nasional (UN)  sudah menghadang, sebagai ujian terakhir menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Bagaimana persiapan sahabat-sahabat IMSA? Pastinya sudah donk. Sejak jauh-jauh hari sahabat IMSA pasti mempersiapkannya, baik itu dari sekolah maupun dari diri sendiri tentunya.
Namun, UN kali ini memang sedikit berbeda dengan yang sebelumnya, 20 Paket soal. Wow!  Jika, sebelumnya hanya 2 paket soal  pada tahun 2010 dan 5 paket soal pada tahun 2011-2012. Tentunya ini adalah sebuah penambahan yang signifikan. Kok bisa ya???
Menilik realita yang ada, tidak sedikit penambahan paket soal ini dirasa berat, entah mengapa. Apakah yang akan disulitkan itu guru atau siswa, atau malah kedua-duanya? Mungkin, Menyulitkan dalam menghasilkan bijian mutiara yang berbeda dari 20 paket soal tersebut ? Atau  Kekeliruan siswa mendapat mutiara 19, namun ternyata yang dibutuhkannya mutiara 20?
Setiap malam selama ujian berlangsung, butiran mutiara selalu bertebaran, entah itu asli atau palsu. Bahkan ada guru-guru yang menyamar menjadi Tim pengawas dengan tujuan bisa mendapatkan kunci jawaban yang kemudian di berikan kepada anak dididknya, sehingga sekolahnya pun LULUS dengan tingkat keLULUSan 100% . Walah-walah.!
Entah Tuhan yang sudah kita anggap buta mungkin, tidak melihat dan mengetahui apa yang ada dibalik saku baju, saku celana atau mungkin pada bagian lain yang memang luput dari pengawasan, toh hanya manusia biasa atau mungkin sengaja diluput-luputkan. Allah  Swt. Berfirman :
Tidakkah kamu perhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (TQS.Al-Mujaddilah:7)
Ironis memang, ketika MENDIKBUD dan orang-orang disekitarnya tidak mengetahui hal-hal kecil seperti itu atau memang sengaja ditutupi sebagai suatu budaya baru dan berkelanjutan yang ingin dibentuk, rahasia publik? Kebohongan nyata yang semua orang juga tahu, namun bagi mereka (masyarakat biasa) mungkin  tidaklah penting mengurusi hal-hal tersebut.
Disini, Pemerintah harus  menunjukkan diri sebagai penyelenggara dan  kepeduliannya dengan memperketat pengawasan terhadap Ujian Nasional.
MEMBINGUNGKAN ?
Pemerintah membuat standar nilai setinggi-tingginya, yang kemudian dengan sistem UN ini, mereka bersama-sama dan bersatu padu untuk membohongi atau lebih mengangkat martabat pendidikan Indonesia di mata Internasional hingga diklaim sebagai Negara yang dalam bidang pendidikan memang sudah bagus. Oh…. Membudayakan berbohong massal dan hanya kita yang tahu.
Sahabat IMSA akan mendengar jawaban yang mewajarkan, seperti “Standarisasi setiap sekolah itu kan berbeda, jadi gag bisa donk dalam UN semua penilaian disamaratakan? kan sekolah-sekolah  yang ada di Jakarta sana gak sama dengan yang ada di pelosok-pelosok negeri seperti Papua sana?”
Sebuah jawaban yang cukup masuk akal memang, Jika melihat realita yang ada. Entah dari segi fasilitas ataupun tenaga pengajar tentunya akan berbeda antara di kota dan di desa. Namun demikian, inilah sistem yang harus kita ikuti, sistem yang membelit “bagai memakan buah simalakama”, mau tidak mau harus mengikuti  hingga terperosot ikut kedalamnya.
ITULAH SEGELINTIR FAKTA YANG TERJADI DI NEGERI TERCINTA INI.
20 paket soal rasanya sama saja dengan 2 atau 5 paket soal. Toh, jika sahabat IMSA memang sudah mempersiapkan dengan matang, belajar yang giat maka InsyaAllah dengan diiringi tawakkal tentunya semua soal akan sahabat IMSA jawab dengan mudah. Percaya diri terhadap apa yang sudah dipelajari dan hasil belajar kelompok serta tentunya bimbingan dari guru-guru sahabat sekalian  menjadi kunci yang tak kalah penting. Perkuat hubungan dengan-Nya, shalat 5 waktu berjamaah, membaca Qur’an, dan Shalat Malam sebagai salah satu waktu yang di ijabah untuk berdo’a.  Maka, InsyaAllah jalan sahabat-sahabat sekalian akan di mudahkannya.
Dan pada akhirnya, kami Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PW PII) NTB mendo’akan semoga sahabat IMSA yang di rahmati Allah Swt. LULUS pada Ujian Nasional kali ini dengan  nilai yang memuaskan. Aamiin. ^_^  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar