Oleh : PW PII NTB
Assalamu’alaikum sahabat IMSA, bagaimana
kabar dan semangat sahabat hari ini? Semoga selalu dalam rahmat-Nya dan selalu
setia berjuang di jalan-Nya.
Ujian Nasional (UN) sudah
menghadang, sebagai ujian terakhir menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi
lagi. Bagaimana persiapan sahabat-sahabat IMSA? Pastinya sudah donk. Sejak
jauh-jauh hari sahabat IMSA pasti mempersiapkannya, baik itu dari sekolah maupun
dari diri sendiri tentunya.
Namun, UN kali ini memang sedikit berbeda
dengan yang sebelumnya, 20 Paket soal. Wow! Jika, sebelumnya hanya 2
paket soal pada tahun 2010 dan 5 paket soal pada tahun 2011-2012.
Tentunya ini adalah sebuah penambahan yang signifikan. Kok bisa ya???
Menilik realita yang ada, tidak sedikit
penambahan paket soal ini dirasa berat, entah mengapa. Apakah yang akan
disulitkan itu guru atau siswa, atau malah kedua-duanya? Mungkin, Menyulitkan
dalam menghasilkan bijian mutiara yang berbeda dari 20 paket soal tersebut ?
Atau Kekeliruan siswa mendapat mutiara 19, namun ternyata yang
dibutuhkannya mutiara 20?
Setiap malam selama ujian berlangsung,
butiran mutiara selalu bertebaran, entah itu asli atau palsu. Bahkan ada
guru-guru yang menyamar menjadi Tim pengawas dengan tujuan bisa mendapatkan
kunci jawaban yang kemudian di berikan kepada anak dididknya, sehingga
sekolahnya pun LULUS dengan tingkat keLULUSan 100% . Walah-walah.!
Entah Tuhan yang sudah kita anggap buta
mungkin, tidak melihat dan mengetahui apa yang ada dibalik saku baju, saku
celana atau mungkin pada bagian lain yang memang luput dari pengawasan, toh
hanya manusia biasa atau mungkin sengaja diluput-luputkan. Allah Swt.
Berfirman :
Tidakkah kamu perhatikan, bahwa
Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? tiada
pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. dan tiada
(pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. dan tiada (pula)
pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia
berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan
memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (TQS.Al-Mujaddilah:7)
Ironis memang, ketika MENDIKBUD dan
orang-orang disekitarnya tidak mengetahui hal-hal kecil seperti itu atau memang
sengaja ditutupi sebagai suatu budaya baru dan berkelanjutan yang ingin
dibentuk, rahasia publik? Kebohongan nyata yang semua orang juga tahu, namun
bagi mereka (masyarakat biasa) mungkin tidaklah penting mengurusi hal-hal
tersebut.
Disini, Pemerintah harus menunjukkan
diri sebagai penyelenggara dan kepeduliannya dengan memperketat
pengawasan terhadap Ujian Nasional.
Pemerintah membuat standar nilai
setinggi-tingginya, yang kemudian dengan sistem UN ini, mereka bersama-sama dan
bersatu padu untuk membohongi atau lebih mengangkat martabat pendidikan
Indonesia di mata Internasional hingga diklaim sebagai Negara yang dalam bidang
pendidikan memang sudah bagus. Oh…. Membudayakan berbohong massal dan hanya
kita yang tahu.
Sahabat IMSA akan mendengar jawaban yang
mewajarkan, seperti “Standarisasi setiap sekolah itu kan berbeda,
jadi gag bisa donk dalam UN semua penilaian disamaratakan? kan
sekolah-sekolah yang ada di Jakarta sana gak sama dengan yang ada di
pelosok-pelosok negeri seperti Papua sana?”
Sebuah jawaban yang cukup masuk akal
memang, Jika melihat realita yang ada. Entah dari segi fasilitas ataupun tenaga
pengajar tentunya akan berbeda antara di kota dan di desa. Namun demikian,
inilah sistem yang harus kita ikuti, sistem yang membelit “bagai
memakan buah simalakama”, mau tidak mau harus mengikuti hingga
terperosot ikut kedalamnya.
ITULAH SEGELINTIR FAKTA YANG TERJADI DI
NEGERI TERCINTA INI.
20 paket soal rasanya sama saja dengan 2
atau 5 paket soal. Toh, jika sahabat IMSA memang sudah mempersiapkan dengan
matang, belajar yang giat maka InsyaAllah dengan diiringi tawakkal tentunya
semua soal akan sahabat IMSA jawab dengan mudah. Percaya diri terhadap apa yang
sudah dipelajari dan hasil belajar kelompok serta tentunya bimbingan dari
guru-guru sahabat sekalian menjadi kunci yang tak kalah penting. Perkuat
hubungan dengan-Nya, shalat 5 waktu berjamaah, membaca Qur’an, dan Shalat Malam
sebagai salah satu waktu yang di ijabah untuk berdo’a. Maka, InsyaAllah
jalan sahabat-sahabat sekalian akan di mudahkannya.
Dan pada akhirnya, kami Pengurus Wilayah
Pelajar Islam Indonesia (PW PII) NTB mendo’akan semoga sahabat IMSA yang di
rahmati Allah Swt. LULUS pada Ujian Nasional kali ini dengan nilai yang
memuaskan. Aamiin. ^_^