Resensi
kalau di bahasa Inggriskan artinya revieuw
(artikan sendiri ya). Kalau dalam KBBI, resensi dimaknai sebagai pertimbangan,
pembicaraan, atau ulasan sebuah buku. Kalau dalam bahasa Belanda kata resensi
berasal dari kata resencere yang berarti
“memberi penilaian.”. karena itu, sebuah resensi mestinya harus mengandung unsur
kritik terhadap karya yang anda resensi.
Yang
terpenting dalam meresensi sebuah buku, anda dapat memahami apa gagasan yang
sebenarnya yang ingin disampaikan oleh penulis melalui buku tersebut dan apa
manfaat buat pembaca.
Untuk
memahami buku yang akan anda resensi, tentulah anda harus suka membaca. Suka membaca
adalah modal dasar anda untuk meresensi sebuah buku, tanpa itu semua mustahil
anda menghasilkan resensi yang baik.
Oke.!
Saya ngerti, mungkin saat ini anda belum atau tidak terlalu suka untuk membaca. Sekarang, saya akan
memberikan sedikit ramuan agar anda suka membaca.
“Tuntutlah ilmu dari buaian
hingga liang lahat”.
#Beberapa
Teknik Membuat Resensi
1.
Cutting
and glueing. (memotong dan merekatkan)
Dalam teknik ini, anda hanya ‘memotong’
tulisan-tulisan dalam sebuah buku dan ‘merekatkan’ potongan-potongan tersebut. Jadi,
dalam teknik ini anda hanya menyalin kalimat-kalimat yang menurut anda menarik
dalam sebuah buku-yang tentunya mencerminkan isi buku-lalu merekatkan jadi
satu. Sederhanakan.?
2.
Focusing.
(memusatkan
perhatian)
Anda hanya memfokuskan pada satu hal yang dipaparkan
oleh penulis dalam bukunya. Yang difokuskan adalah sesuatu yang paling menarik
perhatian anda.
3.
Comparing.
(membandingkan)
Teknik yang ketiga ini, memang agak sulit. Anda disuruh
membandingkan buku yang anda resensi dengan buku lain yang berkaitan dengan apa
yang anda resensi.
Ingat.!
Resensi
yang berkualitas adalah resensi yang dihasilkan dari proses ‘membaca’ yang
total. Karena jika anda membacanya stengah-setengah saja, atau malah dibuka
halaman-halaman tertentu saja, tak mungkin sebuah resensi yang baik dihasilkan,
bukan.?